Garis Besar Penilaian Kelayakan Pengembangan
Lapangan Panas Bumi
Lapangan Panas Bumi
Secara garis besar kegiatan yang dilakukan untuk menilai kelayakan pengembangan lapangan panasbumi adalah sebagai berikut:
- Pengkajian sistim panasbumi (geothermal resource assesment). Pengkajian sistem panasbumi merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan dalam menilai kelayakan pengembangan suatu lapangan. Jenis-jenis data yang dikaji tergantung dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan di daerah panasbumi tersebut. Tujuan utama dari pengkajian data adalah untuk memperkirakan, jenis reservoir beserta kedalaman, ketebalan dan luasnya, serta perkiraan tentang tekanan dan temperatur, jenis dan sifat batuan, jenis fluida reservoir. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh kemudian dibuat model konseptual dari sistim panasbumi yang sedang dikaji. Gambaran mengenai sistim panasbumi di suatu daerah biasanya dibuat dengan memperlihatkan sedikitnya lima komponen, yaitu sumber panas, reservoir dan temperaturnya, sumber air, serta manifestasi panasbumi permukaan yang terdapat di daerah tersebut. Komponen-komponen lain yang sering diperlihatkan dalam model adalah penyebaran batuan, jenis dan arah aliran air di bawah permukaan. Model sistim panasbumi atau biasa disebut “conceptual model” dibuat berdasarkan hasil evaluasi data geologi, hidrologi, geofisika, geokimia dan data sumur.
- Menghitung besarnya sumberdaya, cadangan dan potensi listrik.
- Mengkaji apakah suatu sumberdaya panasbumi dimaksud tepat untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Apabila energi tsb dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik maka langkah selanjutnya adalah menentukan rencana pengembangan PLTP. Rencana pengembangan meliputi menentukan kapasitas PLTP yang akan dibangun, jumlah turbin serta kapasitas masing-masing turbin serta menentukan alternatif pengembangan lapangan.
- Menentukan rencana pengembangan lapangan (steam field development) meliputi penentuan jumlah sumur produksi, injeksi dan sumur cadangan (make up well). Probabilitas keberhasilan pemboran pengembangan dapat diperkirakan berdasarkan data jumlah sumur yang berhasil dan jumlah sumur yang gagal di prospek yang telah dilakukan pemboran eksplorasi sumur dalam (probabilitas keberhasilan pemboran eksplorasi).
- Melakukan simulasi reservoir untuk memperkirakan kinerja reservoir. Simulasi atau pemodelan reservoir merupakan kegiatan yang penting dilakukan dalam penilaian kelayakan pengembangan suatu lapangan karena hasil pemodelan biasanya digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam menetapkan strategi pengembangan lapangan. Dari model reservoir yang dibuat dapat diperoleh gambaran mengenai kondisi di bawah permukaan yang meliputi distribusi sebaran permeabilitas, tekanan, temperatur, konduktivitas. Hasil simulasi juga dapat memberikan perkiraan tentang energi panas yang terkandung di dalamnya sebelum reservoir diproduksikan. Pemodelan tahap lanjutan dilakukan untuk meniru kinerja reservoir untuk berbagai skenario pengembangan lapangan.
- Menentukan biaya pengusahaan panasbumi, meliputi biaya sumur eksplorasi, biaya sumur pengembangan, biaya fasilitas produksi, biaya PLTP, biaya operasi dan perawatan.
- Menentukan jadwal pelaksanan pekerjaan.
- Menentukan penyebaran investasi.
- Menentukan parameter-parameter ekonomi (cash flow, ROR, NPV, EMV dll.)
- ntuk masing-masing kasus (alternatif) dibuat analisa yang sama dan kemudian diperbandingkan satu sama lain.
2 comments:
mw tanya bu.. apakah dari data tekanan dan temperatur dari banyak sumur dalam suatu lapangan panas bumi (disertai data litologi pemboran)dapat dilakukan kajian ekonomi terhadap sumur tersebut? apa yg bisa di kaji dari data tekanan dan temperatur??
ibu Nenny mohon info tentang langkah awal bila ingin bergerak dalam pengusahaan di bidang geothermal, terima kasih
Post a Comment